Review Blood C - Pertama
kali tau anime ini dari hasil searching list anime-anime horror. Anime horror /
misteri memang jadi salah satu genre anime yang paling aku suka, selain slice
of life tentunya. Baik itu horor hantu ataupun thriller aku suka. Apalagi yang
gak tanggung-tanggung adegan sadisnya. Haha.
Nah, karna
aku lagi pingin nonton anime horror sedangkan anime-anime musim sekarang ini
banyak drama dan action, jadi kalau mau nonton horror ya harus cari anime lama.
Setelah googling ketemu nih judul anime ini. Blood C.
Anime ini masuk dlm jajaran anime horror sperti Another, Ghost Hunt, Corpse Party, dll. Jadi kupikir pasti anime ini bakal sebagus anime-anime itu.
Blood C ini
baru ada satu season plus movie nya. Movie ini adalah kelanjuan dari anime nya,
karena animenya bisa dibilang akhirnya nggantung. Awalnya aku kira Blood C sama
dengan Anime yang berjudul hampir sama, Blood+.
Tapi walaupun nama tokoh
utamanya sama-sama Saya, tapi anime ini gak ada kaitannya. Yah, walaupun belum
sempet nonton Blood+ sih. Hehe.
Blood C
bercerita tentang gadis bernama Saya yag tinggal bersama ayahnya di kota kecil
yang tidak banyak penduduknya. Di dekat rumahnya terdapat kafe yang dimiliki oleh
seorang pemuda bernama Fumito.
Di sekolah, Saya memiliki beberapa teman seperti si kembar Nono dan Nana, Yuka yang tampak dewasa, Itsuki Tomofusa yang menyukai Saya, dan Shinichiro Tokizane yang cool.
Selain itu ada guru yang dekat dengan
Saya yaitu Kanako-sensei, yang cantik dan baik. Setiap malam Saya bertugas
untuk memusnahkan Furukimono (Sang Sosok Kuno) yang gemar memakan manusia. Dari
situlah misteri mulai muncul.
Sewaktu menonton
anime ini yang ada dipikiranku adalah tanda tanya. Karena ada banyak misteri
yang ada. Siapa saya itu? Janji kepada siapa yang dibuat Saya? Walaupun aku
tahu di akhir cerita pasti dijelasin tapi tetep aja gak sabar nunggu. Menurutku
clue-clue yang diberikan kurang jelas, jadi bikin gemes aja.
Di anime
ini banyak banget pertumpahan darah (salah satu adegan favoritku). Di awal,
teman Saya, si kembar Nono dan Nene mati dimakan Furukimono. Mulai dari episode
ini, kayaknya jalan cerita nya makin aneh deh.
Tokoh Saya disini dibuat dodol banget. Nggak peka. Apa kelewat telmi juga gak ngerti, ckck. Yah, walaupun di akhir dijelasin tapi tetep aja gemes nontonnya. Istilahnya kayak, helloo udah jelas-jelas ada yang gak beres sama gurunya, tapi si Saya ini tetep kalem-kalem aja. Hadehh.
Yang bikin
geregetannya lagi, walaupun Saya udah berjanji untuk melindungi manusia, tapi
dari adegan-adegan dimana Furukimono ini muncul, manusia yang sengaja ato gak
sengaja mucul ditengah pertarungan mereka pasti mati.
Waktu manusia
diserang sama Furukimono, bisa dibilang waktu itu Saya lagi nggak
ngapa-ngapain. So, kenapa waktu itu dia gak langsung nyelamatin tu manusia. Baru
waktu manusianya udah mati, keluar deh kekuatannya, dan akhirnya membunuh
Furukimono.
Padahal banyak lho sebenernya yang bisa diselamatin. Walaupun sekali
lagi setelah dijelasin di akhir episode, aku akhirnya ngerti kenapa bisa gitu
kejadiannya.
Jadi kesimpulannya,
setelah menonton anime ini, yaa lumayan lah terhibur. Movie nya lebih bagus
dari animenya (menurutku). Ceritanya masih masuk akal dan bisa diterima.
Walaupun
akhirnya juga masih ada tanda tanya. Kalau ditanya worthed nggak untuk
disimpan, pilihanku nggak. Aku nggak tertarik untuk nonton anime ini berulang
kali. Jadi daripada menuh-menuhin hardisk, mending habis nonton delete.
Segitu dulu
review anime berjudul Blood C ini. Kedepannya aku bakal cerita anime / manga /
novel yang menarik lainnya, dengan genre yang gak jauh beda.