Review Anime Blood C Indonesia

17.53

Review Blood C - Pertama kali tau anime ini dari hasil searching list anime-anime horror. Anime horror / misteri memang jadi salah satu genre anime yang paling aku suka, selain slice of life tentunya. Baik itu horor hantu ataupun thriller aku suka. Apalagi yang gak tanggung-tanggung adegan sadisnya. Haha.

Nah, karna aku lagi pingin nonton anime horror sedangkan anime-anime musim sekarang ini banyak drama dan action, jadi kalau mau nonton horror ya harus cari anime lama. Setelah googling ketemu nih judul anime ini. Blood C.

 

Anime ini masuk dlm jajaran anime horror sperti Another, Ghost Hunt, Corpse Party, dll. Jadi kupikir pasti anime ini bakal sebagus anime-anime itu.

Blood C ini baru ada satu season plus movie nya. Movie ini adalah kelanjuan dari anime nya, karena animenya bisa dibilang akhirnya nggantung. Awalnya aku kira Blood C sama dengan Anime yang berjudul hampir sama, Blood+. 

Tapi walaupun nama tokoh utamanya sama-sama Saya, tapi anime ini gak ada kaitannya. Yah, walaupun belum sempet nonton Blood+ sih. Hehe.

Blood C bercerita tentang gadis bernama Saya yag tinggal bersama ayahnya di kota kecil yang tidak banyak penduduknya. Di dekat rumahnya terdapat kafe yang dimiliki oleh seorang pemuda bernama Fumito. 


Di sekolah, Saya memiliki beberapa teman seperti si kembar Nono dan Nana, Yuka yang tampak dewasa, Itsuki Tomofusa yang menyukai Saya, dan Shinichiro Tokizane yang cool. 

Selain itu ada guru yang dekat dengan Saya yaitu Kanako-sensei, yang cantik dan baik. Setiap malam Saya bertugas untuk memusnahkan Furukimono (Sang Sosok Kuno) yang gemar memakan manusia. Dari situlah misteri mulai muncul.

Sewaktu menonton anime ini yang ada dipikiranku adalah tanda tanya. Karena ada banyak misteri yang ada. Siapa saya itu? Janji kepada siapa yang dibuat Saya? Walaupun aku tahu di akhir cerita pasti dijelasin tapi tetep aja gak sabar nunggu. Menurutku clue-clue yang diberikan kurang jelas, jadi bikin gemes aja.

Di anime ini banyak banget pertumpahan darah (salah satu adegan favoritku). Di awal, teman Saya, si kembar Nono dan Nene mati dimakan Furukimono. Mulai dari episode ini, kayaknya jalan cerita nya makin aneh deh.


Tokoh Saya disini dibuat dodol banget. Nggak peka. Apa kelewat telmi juga gak ngerti, ckck. Yah, walaupun di akhir dijelasin tapi tetep aja gemes nontonnya. Istilahnya kayak, helloo udah jelas-jelas ada yang gak beres sama gurunya, tapi si Saya ini tetep kalem-kalem aja. Hadehh.

Yang bikin geregetannya lagi, walaupun Saya udah berjanji untuk melindungi manusia, tapi dari adegan-adegan dimana Furukimono ini muncul, manusia yang sengaja ato gak sengaja mucul ditengah pertarungan mereka pasti mati.

Waktu manusia diserang sama Furukimono, bisa dibilang waktu itu Saya lagi nggak ngapa-ngapain. So, kenapa waktu itu dia gak langsung nyelamatin tu manusia. Baru waktu manusianya udah mati, keluar deh kekuatannya, dan akhirnya membunuh Furukimono. 

Padahal banyak lho sebenernya yang bisa diselamatin. Walaupun sekali lagi setelah dijelasin di akhir episode, aku akhirnya ngerti kenapa bisa gitu kejadiannya.

Jadi kesimpulannya, setelah menonton anime ini, yaa lumayan lah terhibur. Movie nya lebih bagus dari animenya (menurutku). Ceritanya masih masuk akal dan bisa diterima. 

Walaupun akhirnya juga masih ada tanda tanya. Kalau ditanya worthed nggak untuk disimpan, pilihanku nggak. Aku nggak tertarik untuk nonton anime ini berulang kali. Jadi daripada menuh-menuhin hardisk, mending habis nonton delete.

Segitu dulu review anime berjudul Blood C ini. Kedepannya aku bakal cerita anime / manga / novel yang menarik lainnya, dengan genre yang gak jauh beda.  

You Might Also Like

0 komentar

Recent Posts

Festival of Lights, Gardu Pandang Kaliurang